Menu Atas

Iklan

Minggu, 17 November 2013, November 17, 2013 WIB
Last Updated 2019-02-01T21:25:24Z
CoretankuLagi Nganggur

Wedhus Gembel

Advertisement
wedhus gembel
Ini wedhus gembel dari kawah gunung [dari google]
Ungkapan Wedhus gembel terdiri dari dua kata, Wedus dan Gembel. Wedus dalam bahasa jawa artinya domba alias kambing. Dinamakan gembel kemungkinan karena bulu-bulunya menyerupai rambut gimbal sehingga disebutlah sebagai wedus gembel. Dan nama wedhus gembel akrab terdengar bagi warga di sekitar Gunung Merapi di Jogjakarta. Wedhus gembel yang dimaksud ini bukanlah kambing berbulu lebat, melainkan julukan untuk awan panas bergulung-gulung yang acap menyertai letusan Merapi. Karena mungkin bentuknya mirip seperti domba gimbal atau wedus gembel, maka dinamakanlah awan panas itu demikian.

Gembel sebenarnya punya bisa juga diartikan orang yang hidupnya terlunta-lunta, tidak punya tempat tinggal dan hidupnya ketergantungan kepada orang lain dengan jalan meminta-minta. Para gembel biasanya tinggal di emper-emper toko atau di bawah jembatan. Keberadaannya kadang sangat meresahkan masyarakat karena disamping tidak enak di pandang mata juga bisa mengganggu karena sering meminta-minta.

Kembali ke topik wedhus gembel ini, nah kalo yang ini mungkin bisa dikatakan wedus gembel betulan. Yang jelas bukan awan panas seperti di daerah Merapi atau wedhus yang punya bulu gimbal. Wedus ini benar-benar menggembel di pinggir jalan perkotaan. Bagaikan kambing yang tak bertuan, dibiarkan berkeliaran untuk mencari makan sendiri dengan mengais sisa makanan di tong sampah pinggir jalan. Yang unik dari wedhus ini tidaklah makan rumput seperti kambing atau wedhus pada umumnya. Karena mungkn sudah terbiasa, kambing-kambing ini makan apa saja yang mereka temukan.
wedhus gembel
Ini kambing lagi meng-gembel, makan apa saja yang ditemuinya
wedhus gembel
Kadang-kadang membahayakan pengguna jalan karena sering nyebrang jalan
Jadi jangan heran kalau kambing ini ternyata doyan sama gorengan, roti dan juga nasi sisa yang dibuang di tong sampah. Tentunya kambing-kambing ini cukup menggangu lingkungan, karena bersinggungan langsung dengan masyarakat. Apalagi berkeliaran di jalan besar yang banyak lalu lalang kendaraan. Yang kadang tanpa tengak-tengok lagi kambing-kambing ini menyebrang jalan seenaknya.

Mungkin ditempat sobat juga ada tingkah hewan yang aneh-aneh seperti ini. Intinya adalah bahwa segala sesuatu itu akan terbiasa walaupun kadang diluar nalar akal normal. Seperti kambing-kambing itu yang seharusnya makan rerumputan, eh malah makan nasi sama roti. Kitapun bisa berbuat demikian, jika kita terbiasa berbuat yang negatif maka kita akan menaggap lumrah perbuatan itu. Atau kadang ada orang yang berbuat kebiasaan diluar nalar manusia seperti makan batu dan besi, karena sudah terbiasa maka itu dianggap hal yang lumrah juga buat mereka.

Mungkin postingan ini ga ada manfaatnya, keep posting dan happy blogging.....