Menu Atas

Iklan

Selasa, 03 Juni 2014, Juni 03, 2014 WIB
Last Updated 2019-02-01T21:25:23Z
Wisata

Menikmati Eksotisme Wisata Pantai Sawarna, Lebak, Banten

Advertisement
pantai pasir putih sawarna
Menikmati Eksotisme Wisata Pantai Sawarna, Lebak, Banten | Mendengar nama Sawarna tentunya ada sobat yang sudah pernah mendengarnya ataupun mungkin belum. Namun dari pengamatan penulis, pantai Sawarna ini sepertinya sudah cukup familiar di telinga kita, sama halnya dengan pantai Anyer dan Carita yang sama-sama masih di wilayah Banten. Pantai Sawarna merupakan lanskap keindahan alam terselip menghadap Samudera Hindia. Pantainya berpasir putih, berair biru jernih dan berbukit hijau nan lebat. Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan pasir putih. Pantai ini adalah pantai terindah dari lima pantai yang dimiliki Provinsi Banten. Sawarna nama pantainya, berada di sebuah desa pesisir yang memiliki berbagai macam objek wisata menarik untuk dikunjungi seperti pantai, sungai, hutan, panjat tebing, gua, dan agrowisata. Wilayah pesisir indah ini menyatu dengan kisah mistis Nyai Roro Kidul dan ekploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing.

peserta touring sawarna
Peserta touring berpose dahulu sebelum lanjutkan
perjalanan pulang ke Pandeglang
Penulis dan beberapa rekan yang penasaran dengan keindahan pantai Sawarna ini, beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 31 Mei sampai dengan 1 Juni 2014 mengadakan perjalanan touring yang cukup melelahkan. Menempuh jarak kurang lebih 147 km dari Kota Pandeglang cukup membuat letih dan menguras tenaga. Karena kami dari Pandeglang maka jalur yang ditempuh adalah melewati Saketi, Bojong, Picung, Munjul, Cikeusik, Wanasalam dan akhirnya tembus ke arah Bayah. Jalur ini cukup nyaman walaupn di beberapa titik masih ditemui jalan yang rusak dan berdebu daripada harus melewati Bojong –Malingping yang sudah sangat parah kerusakannya.

Perjalanan kami awali atau start dari pukul 7.00 pagi yang rencana semula pukul 6.00. Udara pagi yang cukup sejuk menemani perjalanan menyusuri jalana yang sudah berdebu dipagi hari. Truk-truk besar pengangkut material pasir, batu bara dan hasil bumi sepertinya sedikit mengganggu perjalanan karena harus memilah jalan yang cukup mulus untuk dilalui kendaraan. Tepat pukul 10.00, kami tiba di pusat kecamatan Cikeusik dan memutuskan untuk berhenti sejenak untuk meluruskan kaki dan meregangkan otot yang kaku. Sambil istirahat, kami masih bisa melakukan sholat duha karena kebetulan kami istirahat di masjid yang berdiri megah di pusat kecamatan.

Ini baru setengah perjalana lagi, masih panjang jalan yang harus kami lewati dengan menyusuri jalan Wanasalam menuju kearah Bayah. Setelah dirasa cukup akhirnya perjalana kami lanjutkan kembali menyusuri jalan yang kadang rusak dan kandang mulus. Setelah menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan, akhirnya sampai juga di Desa Sawarna kira-kira pukul 13.30.

goa lalay sawarna
Pintu masuk Goa Lalay alias Kelelawar
Desa Wisata Sawarna merupakan titik awal kami menjelajah alam yang elok hingga pengalaman berinteraksi dengan masyarakat tradisionalnya yang bersahaja. Pantai Sawarna terletak di wilayah Kampung Gendol, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pantai indah ini jaraknya sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung. Berwisata di pantai ini sangat menyenangkan dan berkesan karena  alamnya masih asli juga memiliki air laut yang jernih tidak tercemar. Di sini pantainya akan menawan mata dan hati siapa saja yang mengunjunginya. Sebut saja ada pantai Pasir putih, tanjung layar, pantai legon dan pantai karang taraje dengan keunikan dan keindahan masing-masing. Bagi yang hobi berselancar atau surfing mengapa tidak merasakan ombaknya yang spektakuler bahkan telah dicicipi peselancar dari Amerika, Australia, Jepang, dan Korea.

Disamping menyuguhi dengan tempat wisata pantai, Sawarna  juga memiiki wisata goa karena letak geografisnya yang unik, jalur pantai yang disampingnya membentang perbukitan yang cukup lebat dan tinggi sehingga memungkinkan banyak terdapat goa disini. Wisata goa yang bisa kita temui di Sawarna diantaranya adalah Goa Lalay atau Goa Kelelawar, Goa Harta Karun, Goa Kadir dan yang lainnya. Masing-masing goa ini punya ciiri dan keunikan tersendiri. Menurut penulis, Goa Lalay yang sangat eksotis, karena menurut pemandu yang mengantar kami pernah ada ekspedisi menyusuri Goa Lalay ini namun tidak menemukan ujungnya.

bakso ikan malingping
Menikmati hangatnya bakso ikan "Karya" ceu Bai
di Malingping
Selesai menelusuri eksotisme Goa Lalay saatnya untuk menelusuri pantai putih yang biasanya di akhir pekan ramai dikunjungi para wisatawan, kebanyakan wisatawan domestic yang berasal dari Jakarta dan Bogor yang kelihatan dari plat-plat kendaraan yang diparkir para pengunjung. Pagi itu kami habiskan untuk menikmati indahnya Pantai Sawarna sebelum akhirnya pada pukul 11.00 kami harus kembali ke Pandeglang.

Perjalanan pulang kami tempuh melewati rute yang sama karena dianggap paling nyaman dan jalannyapun lumayan masih bagus disbanding harus melewati malingping. Dalam perjalanan pulang tidak lupa kami mampir di kedai bakso khas Malingping yang cukup terkenal yaitu Bakso Ikan “KARYA” buatan Ceui Bai yang lezat. Tapi sayang oleh-oleh bakso yang dibawa pulang tidak bisa terpenuhi karena antrian ramai dan sedang melayani pesanan yang cukup banyak. Sore hari sekitar pukul 17.00 kami sampai di Pandeglang dengan selamat, Alhamdulillah…..

Semoga bermanfaat dan happy blogging……